DBL Camp 2024: Bryan Jumpa Mama Tercinta Usai Terpisah 2 Tahun

Mercy Raya - Sport
Kamis, 25 Apr 2024 07:15 WIB
Rafaelino Bryan, siswa SMAN 1 Kawangkoan, Minahasa, Sulawesi Utara.
Foto: detik.com/Mercy Raya
Jakarta -

Momen haru hadir di DBL Camp 2024. Rafaelino Bryan, siswa SMAN 1 Kawangkoan, Minahasa, bertemu dengan mama tercinta usai terpisah selama dua tahun.

Berpisah dengan mama tercinta selama dua tahun menjadi hal berat bagi seorang anak. Hal itu terpaksa dijalani Rafaelino Bryan, siswa SMAN 1 Kawangkoan, Minahasa, Sulawesi Utara.

Namun, momen menyedihkan itu akhirnya sirna setelah ibu dan anak itu akhirnya berjumpa lewat kegiatan Kopi Good Day DBL Camp & Fest 2024.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ya, Bryan menjadi salah satu siswa SMAN 1 Kawangkoan, Minahasa, Sulawesi Utara, yang lolos mengikuti kamp kepelatihan yang digagas DBL Indonesia.

Dalam kisah yang diceritakan di laman DBL, Bryan lahir di Malang, Jawa Timur. Ia kemudian besar di Sidoarjo hingga SMP.

ADVERTISEMENT

Sampai pada 2020, pandemi COVID-19 yang melanda dunia dan Indonesia, membuat dirinya harus berpisah dengan mamanya, Vivi Irene Mersie Worotitjan.

"Tahun 2020 waktu awal COVD-19, Mama kena musibah. Saat itu Mama harus menafkahi keluarga," ungkap Bryan menceritakan kisahnya.

"Akhirnya, Mama ketemu jalan buat bekerja di Jakarta dan menyekolahkan aku SMA di Manado di tahun 2020. Aku di Manado tinggal sama Opa (Kakek) dan Adik. Sejak saat itu aku jarang pernah ketemu Mama. Baru ketemu Mama dua tahun lalu," kata Bryan.

Kondisi pahit itu pula sempat memupuskan mimpi Bryan kecil yang semula punya cita-cita sebagai pemain basket dan berharap dapat bermain di DBL Arena karena kerap melintasi Jalan Ahmad Yani (alamat DBL Arena).

Setamat SMP ia harus pergi meninggalkan Sidoarjo untuk melanjutkan sekolah di kampung mamanya, di Kawangkoan.

Namun ternyata semesta punya caranya dalam mengabulkan doa-doa Bryan. Tidak ada yang menyangka lewat SMAN 1 Kawangkoan justru mimpi Bryan bermain di kompetisi DBL malah terwujud. Padahal SMAN 1 Kawangkoan sempat hiatus dari kegiatan basket.

Tidak disangka pula di tahun terakhirnya membela SMAN 1 Kawangkoan, Bryan terpilih jadi First Team DBL Manado dan mendapat kesempatan berangkat ke DBL Camp 2024 di Jakarta.

Sempat Harap-harap Cemas

Kabar Bryan masuk dalam DBL Camp 2024 pun sampai di telinga sang mama. Termasuk seluruh informasi aktivitas Bryan selama mengikuti kompetisi Honda DBL 2023 di North Sulawesi Series sebelumnya.

Bahkan menjelang keberangkatan Bryan ke Jakarta, Mama Vivi berdoa agar perjalanan anaknya lancar sampai tujuan. Ia sampai meminta jemaah gereja di kampung tempat Bryan tinggal bersama Opa-nya -di Desa Kiawa, Kabupaten Minahasa- untuk menggelar doa bersama.

"Saat itu belum ada kabar bandara Sam Ratulangi ditutup karena erupsi Gunung Ruang," kata Mama Vivi.

Begitu mendengar kabar bandara Sam Ratulangi ditutup karena erupsi Gunung Ruang dan perjalanan harus dialihkan jalur darat menuju Palu, Sulawesi Tengah. Doa terus dipanjatkan Mama Vivi. Ia berharap tak ada gangguan yang dirasakan anaknya dan rombongan lainnya dari DBL Seri Manado.

"Saya pantau terus, bahkan ketika pesawatnya dari Makassar delay pun saya dapat kabar dari Bryan," ucapnya.

Namun kabar delay itu ia terima terlambat. Mama Vivi sudah terlanjur dalam perjalanan dari tempat tinggalnya di Rawamangun, menuju hotel tempat menginap para campers di kawasan Gatot Subroto. Alhasil, Mama Vivi harus menunggu lama anak ketiganya itu.

"Enggak masalah nunggunya, tapi saya khawatir dia kan besoknya harus beep test. Saya kuatkan dia terus. Saya sampaikan ini sudah takdir Tuhan, ikut saja. Tuhan pasti punya rencana yang indah buat Bryan," terang Mama Vivi.

Jadwal kedatangan sampai hotel yang diperkirakan Senin pukul 23.00 WIB akhirnya molor hingga Selasa dini hari pukul 01.30 WIB. Ada dua minibus yang menjemput rombongan campers DBL Manado ke hotel. Bryan ada di minibus yang datang terakhir.

Wajah lemas dan kantuk yang terlihat dari ibu dan anak itu seketika sirna saat mereka bertemu. Pelukan hangat seorang ibu pun menyambut Bryan.

"Saat aku ketemu Mama tadi malam, Mama sampai nangis karena akhirnya aku bisa ikut DBL, sampai DBL Camp dengan perjuanganku sendiri," kata Bryan.

"Aku enggak menyangka bisa ikut DBL. Puji Tuhan juga bisa kepilih First Team. Aku ingin bikin bangga Mama," ujarnya.

(mcy/pur)