Jacob Marthen Swandiwe, asal SMA YPK 2 Biak, tak menyangka lolos top 24 Campers Kopi Good Day DBL Camp & Fest 2024. Ini seperti mimpi, katanya.
Jacob merupakan satu-satunya atlet muda asal Biak yang terpilih sebagai top 24 campers tahun ini. Sedangkan dari series Papua, ia merupakan salah satu pemain yang terpilih.
Selain Jacob, ada pula Marcelo Antonio Arok (SMA YPPK Teruna Bakti Jayapura) dan Ziella Manangsang (SMA YPPK Asisi Sentani).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semua itu diperolehnya dengan tidak mudah. Selain menjalani sejumlah latihan berat dari World Basketball Academy (WBA) yang menghadirkan Andrew Vlahov dan Shane Froling di DBL Camp 2024.
Jauh sebelum itu, Jacob lebih dulu harus menempuh jarak kurang lebih sekitar 3.000 kilometer. Melalui penerbangan udara, Jacob harus berangkat dari Biak, kemudian transit di Makassar, dan terbang langsung ke Jakarta. Waktu perjalanan hingga 12 jam lebih!
"Rasanya lemas sekali dipanggil pelatih saat pengumuman top 24 Campers. Saya tidak bisa bangun. Lemas sekali, Kakak. Ini seperti mimpi," ujar Jacob seperti dikutip dalam laman DBL.
Tak Mau Gagal 3 Kali
Selain Jacob, campers putri yang juga lolos top 24 ialah Christy Sangkay. Pelajar asal SMA Eben Haezar Manado.
Ia harus menempuh perjalanan 35 jam (21 jam perjalanan darat plus 14 jam perjalanan udara) karena bencana erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara. Padahal, biasanya perjalanan hanya memakan waktu 5 jam dengan menumpang pesawat dan transit.
Tapi rasa lelah itu kini terbayarkan dengan lunas setelah ia lolos top 24 campers. Dua edisi sebelumnya Christy selalu terhenti di top 50 campers.
"Akhirnya enggak sia-sia perjuanganku. Senang sekali rasanya bisa masuk top 24 Campers," tutur Christy.
Meskipun lolos sebagai 24 pemain terbaik, status Jacob dan Christy sejatinya belum lah aman. Sebab, jumlah itu masih akan dikerucutkan kembali menjadi 12 pemain putra dan 12 pemain putri untuk dikirim ke Amerika Serikat pada Juli mendatang.
(mcy/aff)
