Indonesia Vs Uzbekistan: Garuda Muda Tumpul Tanpa Struick

Putra Rusdi K - Sepakbola
Selasa, 30 Apr 2024 16:15 WIB
DOHA, QATAR - APRIL 25: Rafael William Struick #11 of Indonesia reacts during penalty shoot out of the AFC U23 Asian Cup Quarter Final match between South Korea and Indonesia at Abdullah Bin Khalifa Stadium on April 25, 2024 in Doha, Qatar. (Photo by Zhizhao Wu/Getty Images)
Foto: Getty Images/Zhizhao Wu
Doha -

Absennya Rafael Struick berdampak pada lini depan Indonesia saat kalah melawan Uzbekistan. Tanpa Struick, opsi serangan Tim Garuda menjadi terbatas.

Indonesia kalah 0-2 dari Uzbekistan pada laga semifinal Piala Asia U-23 2024 yang digelar di Abdullah bin Khalifa Stadium, Doha, Qatar, Senin (29/4/2024) dini hari WIB. Dua gol kemenangan Serigala Putih dibuat oleh Khusyain Norchaev pada menit ke-68 serta gol bunuh diri Pratama Arhan di menit ke-86.

Pada laga ini, Tim Garuda tampil tanpa Rafael Struick yang biasanya mengisi posisi ujung tombak. Struick tak bisa bermain karena hukuman larangan bermain akibat akumulasi kartu kuning.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyerang ADO Den Hag ini tampil apik sepanjang turnamen dengan bikin dua gol. Ia juga menjadi pemain Indonesia yang paling sering melepas tembakan di Piala Asia U-23 2024 dengan 10 percobaan.

Absennya Struick tampak berdampak kepada lini depan Tim Garuda di laga melawan Uzbekistan. Indonesia tak melepas satu pun tembakan ke arah gawang dari delapan percobaan yang dilepaskan.

ADVERTISEMENT

Pelatih Indonesia, Shin Tae-yong memainkan Ramadhan Sananta sebagai pengganti Struick. Dua penyerang ini punya gaya main yang berbeda hingga berpengaruh pada alur serangan Indonesia saat melawan Uzbekistan.

Struick tipe penyerang yang gemar menjemput bola dan kerap bergerak melebar membuka ruang. Kemampuan Struick ini bisa menjadi opsi saat build-up serangan Indonesia tak berjalan mulus. Ia bisa turun ke bawah menjadi opsi umpan atau umpan panjang dilakukan dengan Struick berlari mengejar bola.

Cara ini tak efektif untuk Sananta yang bertipe target man. Sananta butuh asupan bola untuk tajam di depan gawang. Asupan umpan untuk Sananta tak optimal di laga melawan Uzbekistan karena aluran serangan Indonesia kerap kali mandek karena pressing Uzbekistan.

Ia sangat jarang mendapat umpan silang matang di laga ini. Satu momen mendapat umpan silang dari Pratama Arhan, Sananta bisa menunjukkan kemampuannya menyulitkan lini belakang Uzbekistan sebelumnya sodoran bolanya bisa dituntaskan Muhammad Ferarri menjadi gol. Namun gol ini dianulir VAR karena pemain Persis Solo ini dalam posisi offside.

Struick bisa kembali bermain saat Indonesia melawan Irak di perebutan peringkat ketiga. Kembalinya Struick tentu membuat Shin Tae-yong punya lebih banyak opsi di lini depan.

(pur/krs)