Memang Momennya Pas buat De Rossi Gantikan Mourinho

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Minggu, 24 Mar 2024 11:30 WIB
Romas head coach Daniele De Rossi gives instructions during the Series A soccer match between Roma and Hellas Verona at the Rome Olympic stadium, Saturday, Jan. 20, 2024. (AP Photo/Andrew Medichini)
Foto: Andrew Medichini/AP
Roma -

Sudah jalannya Daniele De Rossi untuk menjadi pelatih AS Roma. Takdir membukakan jalan dan momen untuknya menggantikan Jose Mourinho.

AS Roma menunjuk De Rossi sebagai pelatih baru pada 16 Januari 2024 lalu. Ia menggantikan Mourinho yang dipecat menyusul serangkaian hasil mengecewakan.

Di tangan De Rossi, Roma tampil lebih solid dan merangkai hasil sip. Dari 13 pertandingan sejauh ini, Roma memetik sembilan kemenangan, dua kali imbang, dan baru menelan dua kekalahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kekalahan pertama ditelan melawan kandidat kuat juara Serie A musim ini Inter Milan. Sementara kekalahan kedua didapatkan pada leg kedua babak 16 besar Liga Europa kontra Brighton & Hove Albion, dengan Roma sudah unggul telak 4-0 dari leg pertama.

Laju baik itu mengangkat peluang Roma finis di empat besar Liga Italia. Kini I Lupi ada di posisi lima dengan 51 poin, tiga poin di belakang Bologna yang menghuni posisi empat sekaligus batas zona Liga Champions.

ADVERTISEMENT

Roma juga menginjak babak perempatfinal Liga Europa dan akan melawan AC Milan. Eks pemain Roma Zbigniew Boniek percaya memang momennya tepat untuk De Rossi menangani tim dan berharap bisa bertahan lama di sana.

Ia punya pengalaman menjadi asisten Roberto Mancini di timnas Italia dan sempat menangani SPAL di Serie B. Meski hanya sesaat di SPAL karena posisi tim tak membaik, tapi itu jadi pelajaran berharga buat bekas gelandang tersebut.

"Saya rasa De Rossi tiba di waktu yang tepat, sebab era Mourinho harus ditutup. Momennya telah tiba untuk memutus hubungan itu," kata Boniek, yang kini menjabat presiden federasi sepakbola Polandia.

"Saya yakin Daniele itu pintar, bertalenta, termotivasi, dan ini adalah kisah indah buat Roma. Dia dulu pemain mereka, kapten juga, dan sekarang pelatih mereka."

"Yang dibutuhkan hanya sedikit penyesuaian taktik dan hubungan baik dengan para pemain, dan langsung hasil-hasil penting hadir. Sekarang kita perlu melihat bagaimana kisah ini berakhir, saya pribadi berharap dia menjadi seperti Ferguson-nya Roma dan bertahan lama," imbuhnya kepada La Gazzetta dello Sport.



Simak Video "Ekspresi Murung Roma Kalah dari Leverkusen di Semifinal Liga Europa"
[Gambas:Video 20detik]
(raw/mrp)