Perjalanan 35 Jam demi Ikutan Kopi Good Day DBL Camp 2024

Tim detikcom - Sport
Senin, 22 Apr 2024 21:55 WIB
Peserta DBL Camp 2024
Foto: Dok. DBL
Jakarta -

Kopi Good Day DBL Camp 2024 siap digelar. Demi berpartisipasi di pemusatan latihan atau kamp basket pelajar tersebut, ada yang sudah berjuang lebih dulu dengan melakukan perjalanan selama 35 jam!

Sejak Senin (22/4/2024) pagi, ratusan student-athlete terpilih serta puluhan pelatih terbaik dari Aceh hingga Papua mulai berdatangan ke Jakarta. Tujuan mereka adalah menimba ilmu dari para pelatih World Basketball Academy (WBA) Australia dan DBL Academy, demi meningkatkan fundamental basket pada Kopi Good Day DBL Camp 2024 yang digelar selama 22-28 April 2024 di GOR Soemantri Brodjonegoro dan Grand Atrium Kota Kasablanka (Kokas), Jakarta.

Pemusatan latihan itu sendiri sekaligus menjadi ajang seleksi. Total 12 student-athlete putra dan putri, serta empat pelatih terbaik, yang terpilih berhak bergabung dalam skuad elite Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024. Mereka akan diberangkatkan ke Amerika Serikat pada bulan Juli mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di antara para rombongan campers, yang menjadi sebutan peserta Kopi Good Day DBL Camp, terselip kisah dari para peserta asal Sulawesi Utara. Mereka tiba paling akhir setelah melakukan perjalanan selama 35 jam!

Sebagaimana diinformasikan DBL melalui rilis resminya, sebanyak 10 student-athlete dan 2 pelatih yang mewakili Kopi Good Day First Team dari seri Sulawesi Utara ini baru mendarat di bandara Soekarno-Hatta pada pukul 21.10 WIB.

ADVERTISEMENT

Durasi perjalanan mereka rupanya terimbas erupsi Gunung Ruang di wilayah Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara. Akibat erupsi ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menutup akses penerbangan Bandara Sam Ratulangi di Manado sejak hari Kamis (18/4) lantaran abu vulkanik berdampak pada keamanan dan keselamatan penerbangan.

Tidak patah semangat, ke-12 peserta pun harus melalui jalur darat selama 24 jam menuju bandara terdekat yang masih aktif. Mereka berangkat dari Kota Manado sejak Sabtu (20/4) pukul 18.00 WIB menuju Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie di Palu, yang jarak tempuhnya sejauh 946 kilometer. Pada hari Minggu (21/4) sekitar pukul 10.00 WIB, perjalanan paracamperstelah sampai di perbatasan antara provinsi Gorontalo dengan provinsi Sulawesi Tengah.

Perjuangan mereka juga masih berlanjut. Untuk rute penerbangan, ke-12 peserta ini lantas harus menempuh perjalanan kurang lebih 11 jam. Hal ini lantaran tiket langsung dari Palu menuju Jakarta sudah habis terjual.

Walhasil, mereka harus berangkat dari Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie di Palu menuju Bandara Morowali untuk transit. Kemudian, mereka berangkat dari Morowali ke Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar. Dari Makassar, mereka langsung menuju ke Bandara Soekarno-Hatta, Banten.

Total, 35 jam harus dihabiskan para campers asal Seri Sulawesi Utara ini untuk tiba di Jakarta!

Menurut Senior Manager Event DBL Indonesia Astrid Septiana, perjalanan para campers tersebut memang terpaksa dialihkan melalui jalur darat sebagai bentuk mitigasi dari DBL Indonesia untuk ke-12 peserta. Apalagi mereka juga masih penuh semangat dan berkomitmen penuh mengikuti Kopi Good Day DBL Camp 2024.

"Dengan melihat kondisi di Manado, kami dari DBL Indonesia memutuskan mencari solusi bagi mereka agar bisa tetap datang ke Jakarta. Mereka harus menempuh jalur darat. Ini satu-satunya cara agar mereka bisa datang.Alhamdulillah, mereka menyetujui itu, walaupun perjalanan yang ditempuh cukup berat," kata Astrid.

Keputusan mitigasi dari DBL Indonesia itu sendiri disambut suka-cita para peserta. Salah satunya Herry Tri Haryanto Tumuwo, pelatih SMA Eben Haezar Manado sekaligus ayah dari Gave Tumuwo. Ia sempat tidak menduga DBL Indonesia bakal masih tetap memperjuangkan keberangkatan campers dari DBL Manado.

"Begitu kami dikabari ada opsi jalur darat, kami tentu senang sekali. Terima kasih untuk DBL Indonesia," ujarnya.

Sementara Christy Sangkay dari SMA Eben Haezar Manado menyatakan, ia dan rekan-rekannya kini antusias mengikuti Kopi Good Day DBL Camp 2024. Apalagi untuk Christy pribadi, ini adalah tahun terakhirnya berkesempatan mengejar ambisi bisa lolos terpilih sebagai Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024 dan berangkat ke Amerika Serikat.

"Sempat pesimistis," ucap pelajar yang duduk di kelas XII tersebut.

"Tapi langsung lega begitu dapat kabar kita tetap berangkat walau harus menempuh perjalanan melelahkan. Persiapan pun serba dadakan. Untungnya orang tua padasupportbanget," ujar Christy.

(krs/pur)