Gregoria Mariska Tunjung merasa lega akhirnya resmi lolos ke Olimpiade Paris 2024. Dirinya puas dengan semua proses yang telah dilalui.
Jorji, demikian Gregoria Mariska karib disapa, sempat mengalami proses panjang untuk bisa menjadi pemain andalan Indonesia menuju Olimpiade Paris 2024.
Setelah mengalahkan sejumlah pebulutangkis-pebulutangkis top dunia, Jorji perlahan tapi pasti terus menunjukkan taring di turnamen dunia BWF.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjadi runner up di Australia Open 2022, kemudian menjadi juara Spain Masters pada tahun berikutnya. Gelar Super 300 itu ia raih dengan mengalahkan Pusarla V. Shindu 21-8, 12-8.
Jorji kemudian menjadi runner up di turnamen Super 500 Malaysia Masters dan menjadi juara di Japan Masters dengan mengalahkan Chen Yu Fei (China) 21-12, 21-12.
Sementara pada tahun ini, Gregoria Mariska Tunjung berhasil menjadi runner up di Swiss Open. Ia cuma kalah dari Carolina Marin (Spanyol) 19-21, 21-13, 20-22.
Namun, catatan demi catatan positif itu pula yang mengantarkannya bisa lolos ke Olimpiade Paris 2024 dengan menempati peringkat ketujuh qualification Race to Paris. Gregoria mengaku plong dengan pencapaian ini.
"Lega karena sudah selesai kualifikasi. Saya merasa di setelah main Olimpiade 2021 itu, (perjalanan) 2024 berat," kata Gregoria saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, seusai latihan Rabu (17/4/2024).
"Karena di saat itu saya enggak di kondisi mental yang bagus. Bisa dibilang kehilangan percaya diri. Saat saya lolos di sini (Olimpiade 2024) dengan hasil-hasil sebelumnya, saya cukup berskyukur sih."
"Maksudnya berat, yang saya bayangkan di tahun 2021 itu saya bisa lalui. seperti menghargai prosesnya karena main di olimpik (Tokyo) saya lolos bukan karena bagus gitu lo. Tapi karena ranking doang. Kepotong pandemi juga enggak ngapa-ngapain setahun main Olimpiade jadi apa yang saya rasakan itu kurang puas," lanjutnya.
