Apa Itu Doping? Ketahui Penjelasan, Jenis, dan Efek Sampingnya

Elmy Tasya Khairally - Sport
Kamis, 25 Apr 2024 21:35 WIB
Anti doping
Foto: (Gato Platina/ Wikimedia Commons)
Jakarta -

Banyak atlet yang ingin menemukan cara untuk bisa menjadi lebih kuat, bisa berlatih lebih lama atau melaju lebih cepat. Hal ini bisa dicapai dengan pola makan yang baik, hidrasi yang baik, melakukan latihan, hingga istirahat yang cukup.

Tapi, ada beberapa atlet yang mencoba hal yang melewati batas untuk mencapai tujuan tersebut, yaitu memakai doping. Padahal zat terlarang ini bisa menyebabkan kerusakan serius pada tubuh.

Apa Itu Doping?

Doping adalah upaya meningkatkan prestasi dengan menggunakan zat atau metode yang dilarang dalam olahraga. Mengutip buku Pendidikan Kesehatan oleh Naimatul Jamaliah, M.Pd., dan Irma Hartati, SKM., M.Kes, doping tidak terkait dengan indikasi medis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut C.K. Giam dan K.C. The (1992) dalam jurnal Doping dalam Olahraga dari Universitas Pendidikan Ganesha oleh Made Budiawan, disebutkan pula bahwa dalam dunia olahraga doping adalah pemakaian atau penggunaan obat dari suatu bahan asing bagi tubuh oleh seorang atlet. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kemampuan sebelum, atau saat waktu pertandingan, secara artifisial dan tidak adil.

Selain dalam bentuk obat, bentuk lain doping adalah doping darah. Hal ini dilakukan baik lewat transfusi darah maupun penggunaan hormon eritropoietin atau steroid anabolik tetrahidrogestrinon.

ADVERTISEMENT

Istilah dope ini muncul pertama kali pada tahun 1889 dalam suatu pacuan kuda di negara Inggris. Namun istilah ini sebenarnya berasal dari Afrika Tengah.

Jenis-jenis Doping dan Efek Sampingnya

Ada banyak jenis golongan doping, seperti simultan, caffeine sampai peptida hormon. Berbagai jenis ini memiliki tujuan dan efek sampingnya masing-masing.

Golongan Stimulan

1. Amphetamine

Amphetamine digunakan selama kompetisi dengan tujuan untuk mengurangi kelelahan, meningkatkan respon, dan meningkatkan kewaspadaan dan agresi. Adapun efek samping adalah

  • Menimbulkan ketergantungan tremor
  • Insomnia dan peningkatan agresivitas yang cenderung membahayakan.
  • Efek pada sistem kardiovaskuler yang bisa berakibat fatal
  • Terjadi peningkatan suhu tubuh
  • Mempengaruhi kejiwaan dengan timbulnya paranoid tipe schizophrenia dalam penggunaan jangka lama.

2. Caffeine

Dalam olahraga, caffeine digunakan untuk meningkatkan kewaspadaan, meningkatkan respon waktu reaksi. Namun dalam dosis berlebihan bisa meningkatkan mobilisasi lemak dan glikogen otot. Beriku beberapa efek sampingnya:

  • Iritabilitas
  • Insomnia
  • Gangguan pencernaan
  • Efek yang lebih berat bisa menimbulkan ulkus peptikum
  • Delirium
  • Coma
  • Supraventricular arrhythmia

Zat ini juga bisa menimbulkan ketergantungan, Dalam studi, kombinasi caffeine dan epedrine dapat menimbulkan mual dan muntah.

3. Cocaine

Cocaine digunakan dengan tujuan rekreasional yang menimbulkan sensasi di luar kenyataan. Obat ini bisa mengacaukan persepsi atlet dari rasa lelah. Sehingga, mereka tidak merasa kelelahan saat berkompetisi secara ketat.

Efek samping yang sangat kompleks bisa dirasakan dari penggunaan cocaine. Mulai dari efek negatif pada glikogenolisis, psikosis paranoid, hipertensi yang mengakibatkan iskemia, arrhythmia, dan kematian mendadak.

Golongan Narkotika

Obat-obat golongan narkotik-analgetik sering disalahgunakan untuk tujuan mengurangi rasa nyeri. Seringkali, golongan obat ini digunakan untuk mengurangi keluhan batuk dan diare. Penggunaan jangka lamanya bisa menimbulkan ketergantungan.

Golongan Anabolic Androgenic

1. Steroid

Anabolic Androgenic Steroid digunakan dengan tujuan untuk meningkatkan kekuatan dan kecepatan dengan memperpanjang masa latihan, memperpanjang masa latihan, mempercepat waktu pemulihan, serta meningkatkan agresivitas dengan menambah kekuatan otot. Kombinasinya dengan GH (growth hormone), HCG (human chorionic gonadotropin) dapat meningkatkan intensitas lapangan. Berbagai efek sampingnya yaitu:

  • Kardiovaskular: Terjadi penurunan kolesterol HDL (baik) dan peningkatan kolesterol LDL (jahat), serta meningkatnya risiko aterosklerosis
  • Hepatik: Berkaitan dengan fungsi metabolisme dalam hati. Hal ini bisa menyebabkan terjadi hypertrophy hepatosit pada dosis tinggi, terjadi cholestasis, dan fatalnya tumor hati
  • Reproduksi: Untuk laki-laki berefek pada terjadinya atropi pada testis, penurunan produksi sperma dan perubahan mobilitas sperma yang dapat mengakibatkan infertilitas. Pada wanita bisa menimbulkan efek amenorrhea.
  • Infeksi: Infeksi penyakit seperti HIV dan AIDS. Seringkali efek ini ditimbulkan oleh penggunaan alat suntik yang tidak steril
  • Psikologis: Mania, hipomania, dan depresi
  • Kosmetik: Efek ini lebih dialami oleh wanita dibanding pria. Pada wanita steroid bisa menimbulkan jerawat, rambut di wajah, pembesaran klitoris, perubahan pada wajah yang ditandai dengan melebarnya rahang, gangguan menstruasi, dan mengecilnya payudara.

Golongan Diuretik

Penggunaan diuretik dalam olahraga tidak memiliki efek untuk meningkatkan penampilan. Zat ini digunakan untuk meningkatkan produksi urin dengan tujuan untuk melarutkan obat-obatan yang digunakan, termasuk metabolitnya. Diuretik juga digunakan untuk menurunkan berat badan di cabang olahraga yang menggunakan berat badan sebagai indikator pertandingan.

Adapun efek sampingnya yaitu dehidrasi dan adanya gangguan keseimbangan elektrolit. Dalam hal ini terjadi perubahan level potasium yang justru mengganggu penampilan dan kesehatan.

Golongan β Bloker

β bloker digunakan untuk mengurangi rasa cemas, terutama pada cabang olahraga yang membutuhkan konsentrasi dan ketenangan. Misalnya seperti panahan, menembak, dan lain sebagainya.

Golongan obat ini memiliki efek samping brochospasme atau menyebabkan insomnia. Selain itu juga mimpi buruk, dan depresi.

Golongan Peptida Hormon

Peptida hormon digunakan untuk meningkatkan kemampuan hormon androgen. Tujuannya adalah mempengaruhi penampilan.

Belum banyak studi yang menemukan efek samping dari penggunaan peptida hormon. Tapi, ada data yang mengungkapkan bahwa efek sampingnya yaitu bisa menimbulkan oedem, sakit kepala, perubahan mood, dan gynecomastia (pembesaran payudara.)

Itulah definisi dari doping di dunia olahraga, jenis, beserta efek sampingnya. Semoga informasi ini memperluas pengetahuanmu.



Simak Video "Pogba Diskors 4 Tahun Terkait Kasus Doping"
[Gambas:Video 20detik]
(elk/row)